Facebook in blogger Portal Pendidikan Indonesia: Penyakit Demam Berdarah (DBD)

Saturday, 15 March 2014

Penyakit Demam Berdarah (DBD)

Demam Berdarah

demam berdarahPenyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus betina yang umumnya menyerang pada musim kemarau dan musim hujan. Virus tersebut menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan pendarahan.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti asia tenggara, india, brazil, amerika, termasuk di seluruh pelosok indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Berikut ini gejala-gejala demam berdarah :
  1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari, sekitar 38 – 40 derajat celsius.
  2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya perdarahan.
  3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam, mimisan, dan buang air besar berupa lendir campur darah.
  4. Terjadi pembesaran hati.
  5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
  6. Pada pemeriksaan darah hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3, dan terjadi peningkatan hematokrit diatas 20% dari nilai normal.
  7. Timbulnya muntah, penurunan nafsu makan, sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
  8. Mengalami perdarahan pada hidung dan gusi.
  9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan sakit pada persendian.
  10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Untuk pengobatan penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mengatasi keadaan syok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum air sekitar 1,5 sampai 2 liter dalam 24 jam. Penambahan cairan tubuh melalui infuse mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis, selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul seperti paracetamol untuk menurunkan demam, garam elektrolit jika disertai diare, dan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari.

Berikut ini adalah cara mencegah penyakit DBD :
  1. Pemberantasan sarang nyamuk, pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat, dan perbaikan desain rumah.
  2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik di kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
  3. Pengasapan dengan menggunakan malathion dan fenthion.
  4. Memberikan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga, dan kolam.

No comments:

Post a Comment

Berikan Komentar Anda untuk membangun Blog ini ke arah lebih baik.