Cara Memuja Linggam dan Membuat Persembahan
Para rshi berkata :
Bagaimana memasang atau meresmikan patung linggam itu? Bagaimana ciri atau karakteristik dari linggam itu? Bagaimana melakukan puja padanya? Kapan saat yang tepat untuk melakukan puja? Dan bagaimana seharusnya sikap seorang pemuja itu?
Suta berkata :
Aku akan memberitahu kalian tentang jawaban dari semua itu. sekarang dengarkanlah dengan penuh perhatian. Waktu yang dipakai hendaknya adalah waktu yang bertuah atau hari suci. Tempat yang dipilih adalah tempat suci. Bisa terletak dipinggir sungai atau pada tempat sembahyang yang khusus telah dipersiapkan. Jenis tempat itu boleh yang termasuk jenis prithvi (tanah), apya (air) dan Taijasa.
Satu bagian dengan sloka diatas.
Jika tempat yang digunakan telah memenuhi persyaratan maka sang penyembah akan mendapatkan pahala yang amat besar. Dan semua peryaratan telah terpadu didalamnya maka khasiat dan pahala yang didapatkan akan sangat besar.
Untuk linggam yang akan dipindah-pindahkan hendaknya dibuat linggam yang terbuat dari bahan yang halus sedangkan untuk yang akan menetap di suatu tempat hendaknya dibuat yang agak kasar. Linggam yang bagus hendaknya dietmpatkan dengan alas(Yoni) yang terbuat dari bahan yag sama.
Alas (Yoni) itu boleh berbentuk bundar, segiempat, atau segitiga. Yang berbentuk segi empat adalah jenis yang memiliki kesucian tingkat menengah.
Pada awalnya linggam terbuat dari batu atau karang dan selanjutnya ada yang kemudian memulai dengan membuatnya dari bahan Logam. Jika linggam itu akan menetap disebuah tempat atau dalam hal ini adalah kuil maka hendaknya linggam dan alasnya dibuat dari bahan yang sama.
Contohlan linggam yang pernah dibuat oleh Banasura, baik linggam dan Yoni-nya dijadikan satu karena ini akan mempermudahnya untuk membawa linggam itu kemana-mana. Panjang linggam itu hendaknya duabelas jari sang pemuja.
Jika lebih pendek maka khasiatnya tidak akan bagus. tapi jika lebih panjang sedikit juga diperbolehkan. Kekurangan ukuran yang sesuai untuk sebuah linggam akan memberikan hasil yang tidak baik.
Diruang altar hendaknya juga dibuat miniatur sejenis kereta ilahi sebagai simbol tempat untuk para dewa yang hadir memberi berkah pada sang pemuja. Sedangkan pada altar dimana patung linggam diletakkan hendaknya dihiasi dengan berbagai permata (sembilan permata berharga). Satu bagian dengan sloka di atas.
Lingga hendaknya dipuja dengan mantra yang diawali dengan kata ‘Sandhya’ pada masing-masing dari empat arah. Benda persembahan harus dituangkan dalam api pemujaan. Dengan berbagai doa, Shiva dan keluargaNya hendaknya diagungkan. Para pembimbing spiritual hendaknya diberikan sumbangan. Para kerabat diberikan apa yang mereka minta. Uang dan berbagai harta lainya hendaknya dibagikan pada mereka yang membutuhkannya. Berbagai mantra yang berkenaan dengan penyucian linggam itu. Mantra Omkara yang merupakan suku kata mistik hendaknya diulang-ulang. Jika linggam telah bersatu dengan Yoni (alas) maka Shiva telah bersatu dengan Shakti.
Satu bagian dengan sloka 13.
Demikian juga dengan patung Shiva hendaknya dibuat dan dipasang pada hari yang bertuah. Untuk kepentingan festival puja, maka patung Shiva dan mantra limasuku kata dipuja diluar altar puja.
Sedangkan patung Shiva hendaknya didapat dari seorang suci atau patung yang telah lama dipuja oleh pemuja Shiva yang taat. Hanya dengan puja pada patung dan linggam yang didapatkan dari orang suci atau milik orang suci maka pembebasan akan segera tercapai oleh sang pemuja.
Patung linggam terdiri dari dua jenis yaitu yang bisa dipindah-pindah dan yang menetap. Kayu, tembok dan sebagainya melambangkan sifat yang statis (menetap).
Sedangkan benda-benda atau mahluk bergerak, melambangkan sifat yang dinamis atau bergerak.Untuk linggam yang menetap maka puja yang dilakukan adalah sama senantiasa sedangkan untuk linggam yang akan dipindah-pindahkan maka dianjurkan untuk melakukan Tarpana.
Para bijak mengatakan ‘Pujalah Shiva dengan cinta dan pengabdian pada kebahagiaan’ Yoni (alas linggam) melambangkan permaisuri Shiva (Parvati) sedangkan linggam itu sendiri melambangkan Shiva.
Sebagaimana Shiva yang senantiasa dekat dengan Parvati maka demikianlah Linggam akan senantiasa menempel dengan Yoni, selamanya.
Demikianlah penyucian dari patung linggam dan cara untuk menaruhnya disebuah tempat yang kemudian harus dipuja sesuai dengan puja dan Homa. Puja sehari-hari bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan seseorang. Demikan dengan pemberian persembahan serta dekorasi kuil.
Sang pemuja hendaknya membuat dan menyucikan patung linggam maka ini akan mempermudahnya untuk mencapai alam Shiva. Atau sang pemuja juga boleh memuja linggam yang bergerak atau berpindah dengan menggunakan enambelas jenis Homa dan pelayanan seperti yang telah ditetapkan.Demikian seseorang akan mudah untuk mencapai alam Shiva. Enam belas cara pemujaan(49) itu adalah (Avahana) pembangkitan, mempersembahkan tempat duduk beliau (Asana), mempersembahkan air (arghya) membasuh kaki beliau (Padya), air untuk melakukan puja Acamana, minyak wangi (Abhyanga snana), mempersembahkan kain (vastra), wewangian (gandha) bunga (Puspa), lampu (Dipa), persembahan makanan (Nivedana) menyalakah lampu penerangan (Nirajana) daun betel/sirih (tambula), bersujud (namaskara) dan pembebasan mental (Visarjana). Atau ia juga boleh hanya mempersembahkan air dan makanan. Atau dalam kesehariannya sesuai dengan kemampuannya melakukan penyucian linggam dengan air (abhiseka), persembahan makanan (Naivedya), sujud (Namaskara) dan pengagungan Tarpana). semua ini akan mendekatkannya pada alam Shiva.
Satu bagian dengan sloka diatas.
Atau ia harus melakukan keenambelas jenis persembahan dalam Lingga dalam wujud manusia, yaitu para suci, orang yang telah mencapai tingkatan kedewaan, atau pada mereka yang memiliki keistimewaan spiritual.
Jika seorang pemuja membuat sebuah benda persembahan maka ia akan mendapatkan pahala yang sesuai. Dengan selalu mengitari patung linggam itu dan bersujud dengan penuh bhakti maka perlahan-lahan ia akan dibawa pada kesadaran Shiva.
Dengan memandangi patung linggam ini secara teratur juga memberikan pahala. Atau sang pemuja juga bisa membuat patung linggam dari tanah liat, kotoran sapi, bunga, buah Kravira, mentega, abu, nasi yang telah dimasak, dan memujanya dengan penuh bhakti .
Satu bagian dengan sloka diatas.
Beberapa sumber juga ada yang menyarankan untuk memuja Linggam diatas jempol tangan mereka. Dalam hal pemujaan linggam tidak ada hal yang dilarang atau yang diharuskan.
Dimana-mana Shiva senantiasa memberikan pahala yang sesuai dengan pengabdian dan ketulusan yang ditanamkan pada pelayanan itu sendiri. Atau seseorang juga bisa memberikan hadiah pada seseorang yang berupa sebuah linggam atau dengan membuatnyadari bahan yangberharga.
Apa saja yang diberikan pada seorang pemuja Shiva maka itu akan memberikannya pahala untuk bisa mendekati kesadaran Shiva. Untuk melakukan pelayanan pada Shiva ia juga bisa melakukan pengulangan mantra Omkara sebanyak seribu kali sehari.
Pengucapan pranava mantra sebanyak seribu kali pada saat fajar menyingsing dan seribu kali pada saat matahari menjelang terbenam adalah penuntun seseorang untuk menuju pada kesadaran Shiva. Pada saat pengulangan mantra in maka pikiran sseorang akan tersucikan.
Pada saat melakukan meditasi maka pengucapan omkara hendaknya dilakukan secara mental. Mengucapkannya dengan suara yang hampir tidak terdengar bisa dilakukan setiap saat. Bindu dan Nada yang terdapat didalamnya juga memberikan khasiat yang amat dalam.
Atau mereka yang tulus bisa mengucapkan mantra lima suku kata sebanyak sepuluh ribu kali atau seribu kali pada saat fajar dan seribu kali saat menjelang malam. Maka ini akan menjaminnya akan kesadaran Shiva.
Pengucapan mantra lima suku kata (Namashivaya) dengan diawali dengan omkara mantra oleh para Brahmana akan menjadi amat ampuh. Namun bagaimanapun juga sebuah mantra harus didapatkan dari seorang guru yang telah mendapatkan pembebasan.
Upacara permandian suci pada saat matahari terbenam bersama dengan bintang Kumbha, inisiasi dalam berbagai mantra, Nyasa Matrik (50), orang yang jiwanya telah mewakili kebenaran itu sendiri, seorang pembimbing yang memiliki pengetahuan yang tinggi, semuanya tersedia dalam jumlah yang banyak.
Para Brahmana hendaknya memulai mantra ini dengan kata ‘Namah’sedangkan yang lainnya mengakshirinya dengan kata ‘Namah’. Jika yang mengucapkannya adalah seorang wanita maka hendaknya diakhiri dengan kata’namah’.
Ada juga yang mengatakan bahwa jika yang mengucapkannya adalah seorang brahmana wanita maka hendaknya diawali dengan ‘namah’. Pengucapan mantra ini sebanyak lima crore dengan penuh ketulusan akan memberikan kedudukan yang sejajar dengan Shiva.
Dengan mengucapkannya sebanyak satu, dua atau tiga crore maka seseorang akan mencapai alam Brahma dan alam-alam lainnya. Ia bisa mengucapkannya secara utuh sebanyak seratus ribu kali atau mengucapkan kata perkata dari mantra itu sebanyak seratus ribu kali.
Atau jika mantra ini diucapkan sebanyak seratus ribu kali secara utuh dan penuh keyakinan, maka itu akan mengantarnya pada wilayah Shiva. Atau jika ia mengucapkannya sebanyak seribu kali perhari selama seribu hari maka ia akan mendapatkan apa yang menjadi keinginannya. Ia hendaknya memberi makan pada para brahmana dan orang suci setiap hari. Seorang brahmana disarankan untuk mengucapkan mantra gayatri sebanyak seribu delapan kali sehari dan ia perlahan-lahan akan mencapai alam Shiva. Ia harus mengucapkan mantra-mantra Veda dan berbagai persyaratan yang terdapat di dalamnya.
Satu bagian dengan sloka diatas.
Dasarna mantra hendaknya diucapkan sebanyak 99 kali atau sembilanratus kali atau sembilan ribu kali.
Dengan mempelajari kitab suci Veda secara teratur seseorang juga bisa mencapai alam Shiva. Semua jenis mantra yang lain harus diucapkan sebanyak seratus ribu kali.
Jika sebuah mantra terdiri dari satu suku kata maka hendaknya diucapkan sebanyak satu crore untuk awalnya dan seribu kali untuk selanjutnya dengan penuh bhakti.
Dengan melakukan semua itu sesuai dengan kemampuannya maka seseorang akan perlahan-lahan dituntun untuk mencapai kesadaran Shiva. Adalah kewajiban seseorang untuk mengucapkan mantra sesuai dengan pilihannya hingga kematian datang menjemputnya.
Jika seseorang dengan penuh keyakinan dan pengetahuan tentang suku kata ’Om’ sebanyak seribu kali maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya atas kehendak Shiva. Jika ia menanam tanaman hias sebagai pelayanan pada Shiva atau dengan membersihkan kuil dewa Shiva, maka bisa diyakinkan perlahan-lahan ia akan menuju pada kesadaran Shiva. Para pemuja hendaknya senantiasa berlindung pada Shiva dan melakukan pelayanan pada kuil Shiva.
Satu bagian dengan sloka diatas.
Dengan melakukan pelayanan seperti itu maka akan memberikan kenikmatan dan pembebasan pada semua mahluk. Oleh karena itulah seseorang yang cerdas akan senantiasa tinggal dan mengabdikan diri melalui kuil Shiva hingga akhir hayatnya.
Sebuah kuil yang dibangun dalam jarak seratus hasta ( satu hasta = 30 cm) dari sebuah patung linggam, adalah kuil yang suci. sebuah kuil yang dibuat untuk para rshi atau orang suci, jarak seribu Aratni (satu Aratni = 45 cm) dari sebuah patung linggam akan dianggap suci.
Jika sebuah patung linggam yang dibuat oleh seorang dewa, maka kuil yang didirikan dalam jarak seribu Aratni dari linggam itu dianggap amat suci. Jika dalam sebuah Kuil dimana linggam itu berdiri sendiri maka jarak seribu Dhani Pramana (sama dengan 4 hasta ) adalah jarak yang suci.
Jika ada sebuah tanki air, telaga, danau atau mata air didekat sebuah tempat suci maka hendaknya semua itu dianggap sebagai Shiva Gangga sesuai dengan pernyataan Shiva sendiri.
Dengan melakukan permandian, atau mengucapkan mantra suci di tempat itu maka diyakini seseorang akan segera mencapai alam Shiva. Seseorang yang mengejar pembebasan hendaknya berlindung pada kuil Shiva dan tinggal disana selamanya.
Upacara ritual, seperti mempersembahkan Pinda setiap bulan, upacara Sapindikarana atau upacara Sraddha setiap tahun hendaknya dilakukan ditempat suci. Dengan demikian ia akan mencapai kesadaran Shiva segera. Dengan menginap beberapa hari dan melakukan ritual persembahyangan pada sebuah kuil maka ia akan perlahan-lahan dituntun utuk mencapai kesadaran Shiva. Ia akan mendapatkan pahala sesuai dengan perbuatannya dan sesuai dengan kastanya.
Satu bagian dengan sloka diatas.
Dengan mengikuti semua persyaratan dan memiliki Bhakti yang penuh, maka hasil yang diharapkan akan segera tercapai. semua yang diinginkan akan segera tercapai.
Dan jika tidak ada motivasi atau keinginan tertentu dibalik bhakti dan pelayanannya maka ia akan segera mencapai kesadaran Shiva. Dalam tiga perioda waktu dalam setiap harinya maka pagi hari adalah waktu yang disarankan untuk melakukan puja wajib, siang hari untuk puja pemenuhan keinginan, sedangkan pada sore harinya adalah puja untuk mengusir segala bentuk kekuatan dan sifat jahat. Ini juga berlangsung hingga pada malam harinya.
Pada pertengahan malam yaitu dalam perioda dua Yama (satu yama = 3 jam) yang disebut sebagai perioda Nisitha. Pemujaan kepada Shiva pada perioda waktu ini dianggap lebih cepat memberikan hasilnya.
Jika seseorang senantiasa melakukan persembahyangan pada perioda waktu ini maka semua yang diinginkannya akan cepat tercapai. Khususnya pada jaman Kaliyuga ini, pencapaian bisa tercapai dengan melakukan sesuatu sesuai dengan petunjuk sebenarnya.
Jika seseorang adalah orang yang senantiasa takut akan dosa dan melakukan perbuatan baik, dan ia melakukan disiplin puja seperti ini maka ia dipastikan akan mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.
(para rshi berkata) : “ O tuan rshi Suta, yang utama diantara para Yogi, mohon beritahukanlah kami tentang berbagai tempat suci dimana dengan tinggal disana dan melakukan pelayanan spiritual akan membuat seseorang bisa mencapai kesadaran Shiva. Mohon beritahu juga kami tentang tradisi dan aturan untuk melayani kuil Shiva. (Suta berkata) : “Kalian semua dengarkanlah keteranganku tentang berbagai tempat suci dan aturan untuk melakukan pelayanan disana.
Enam belas ritual untuk memuja dewata ini agak berbeda dengan yang terdapat dalam Kitab Tantrasara yang menyatakan bahwa ada enampuluh empat cara untuk melakukannya.
Nyasa adalah diagram khusus yang dihubungkan dengan Ibu Ilahi, dan ditulis dalam bentuk khusus yang mendatangkan kekuatan magis.Ini adalah diagram khusus yang dikaitkan dalam ritual pemujaan Shiva.